Bahasa Mizo, adalah salah satu bahasa yang dituturkan oleh suku Mizoram, di India. Bahasa Mizo termasuk kelompok Kukish cabang dari keluarga bahasa Sino-Tibetan. Berkerabat dengan bahasa Burma. Bahasa Mizo memiliki berbagai dialek diantaranya dialek Lushai (Lusei, dan Mizo sendiri) adalah paling umum, dan yang kemudian menjadi bahasa Mizo dan lingua franca dari masyarakat Kuki karena penggunaannya yang luas dan eksklusif oleh misionaris Kristen.
Klasifikasi: Sino-Tibetan: Tibeto-Burman: Kukish: Central: Mizo
Dialek dan Subsuku:
Kamus sederhana: bahasa Mizo
- dan beberapa sumber lain
Klasifikasi: Sino-Tibetan: Tibeto-Burman: Kukish: Central: Mizo
Dialek dan Subsuku:
- Aso,
- Chho,
sub: Mun, Kaang dan Ukpu.
wilayah: semua Mindat, Kanpetlet, Matupi (Matupui) Township dan beberapa kota Paletwa di Burma. beberapa kota-kota di negara bagian Arakan dan beberapa kota kecil di Divisi Magwe di Burma - Halam,
- Hmar,
sub: Hmar, Biate
wilayah: Churachandpur Kabupaten (Manipur), Jaintia Hills (Meghalaya), Shillong (Meghalaya), Aizawl Kabupaten (Mizoram), NC Hills (Assam), Haflong (Assam). - Lai,
sub: Lai, Laizo, Halam
wilayah: Falam, Hakha, Thantlang kota di Negara Chin, Birma. - Lusei,
sub: Lusei, Ralte, Hualngo.
wilayah: Mizoram, Churachandpur Kabupaten (Manipur), JaintiaHills (Meghalaya), Shillong (Meghalaya), NC Hills (Assam), Haflong(Assam). - Gangte,
sub: Gangte, Rangte
wilayah: Manipur, Assam, Mizoram, Burma. Mayoritas terbanyak di Manipur. - Mara,
sub: Mara, Serkawr
wilayah: eksklusif Saiha kabupaten di Mizoram, India, mereka memiliki pemerintahan sendiri dan otonom di bawah Otonomi Daerah Dewan Mara. Mara juga menghuni kawasan yang berdekatan di Burma, namun mereka diberikan di bawah tiga kota dari Matupi, Thantlang dan Paletwa di Chin, Birma Negara. Mara adalah sebuah etnis yang diakui di India. - Miu-Khumi,
wilayah: sebagian besar Paletwa Township, Chin, di Burma. - Paite,
sub: Paite, Tedim
wilayah: Tedim, Tung Zang kota di Chin, Burma dan beberapa kota di Manipur, India. - Thado-Kuki,
sub: Kuki (disebut juga Mizo-Kuki), Thado
wilayah: beberapa kota di Sitkiang di perkampungan Burma dan beberapa di Manipur yaitu-Churachandpur, Sadar Hills, NC Hills (Assam), Chandel, Tamenglong, India.
Kamus sederhana: bahasa Mizo
- amaherawhchu = namun
- arsâ = ayam
- boruak = udara
- châw = makanan
- dam takin [(u) le] = selamat tinggal / pergilah dalam damai
- dar engzât nge? = jam berapa sekarang?
- eng(nge) = apa
- engtikah = kapan
- engtin = bagaimana
- engtiangin = bagaimana
- i dam em? = apa kabar
- ka làwm e = terima kasih
- khawiah? = dimana?
- khawnge i kal dáwn? = di mana anda akan pergi?
- khúa = kota
- kum = tahun / umur
- lei = bumi
- mangtha = selamat malam
- ní = hari / matahari
- sâ = daging
- sanghâ = ikan
- thà mâw = bagaimana anda lakukan?
- thingpui = teh
- thlà = bulan
- thlà(pui) = bulan
- thlawh(theih)na = pesawat terbang
- tui = air
- tumhmun = bandara
- vàn = langit
- zakhamna = jaminan
- zin = melakukan perjalanan
bilangan:
- (pa)khat = satu
- (pa)hnih = dua
- (pa)thum = tiga
- (pa)li = empat
- (pa)ngá = lima
- (pa)ruk = enam
- (pa)sarih = tujuh
- (pa)riat = delapan
- (pa)kua = sembilan
- sàwm = sepuluh
- sàwmpakhat = sebelas
- sàwmpakua = sembilanbelas
- sawmhnih = duapuluh
- sawmthum = tigapuluh
- sawmküa = sembilanpuluh
- zà = seratus
- zangá = limaratus
- säng(khat) = seribu
- sïng(khat) = sepuluhribu
- nûai(khat) = seratusribu
- one lakh = seratus ribu (English India)
- maktadûai = sejuta
- vaibelchhia = sepuluhjuta
- vaibelchhetak = seratusjuta
- tlûklehdingäwn = semiliar
sumber:
- protomalayans.blogspot.com
- wikipedia- dan beberapa sumber lain
Untuk menambah uraian tentang Bahasa Dayak, berikut saya mempostingkan tentang Bahasa Dayak Banyuke/ Banyadu.
ReplyDeleteJika diperhatikan dengan seksama, Bahasa Banyadu tidak dapat dipungkiri merupakan perpaduan antara bahasa orang Bannana (Dayak Kanayatn) dengan bahasa orang Bakati (Dayak Rara) yang bahasa mereka mengalami perubahan dan menjadi berbeda sewaktu masih tinggal di daerah gunung Bawakng, hal ini terjadi pada kedua masyarakat Dayak yang bertetangga tersebut, Istilah NYADU sendiri kemungkinan terbentuk dari kata NA’ dengan kata DU’ (NADU), yang mana kata “na” merupakan kata akhir/ujung dari kata NANNA’ dari bahasa kanayatn yang bearti TIDAK, dan kata nana itu sering diperdengarkan dalam percakapan sehari-hari, sementara kata “du” merupakan kata-kata yang sering kali dalam penggunaannya mengikuti sebuah kalimat/kata yang bermakna pertanyaan dalam kalimat sehari-hari warga Dayak Bakati, misal “ ji gatn ne DU? (apa namanya, ya?) dan kata “du” ini juga sering diperdengarkan dalam percakapan orang bakati sehari-hari. Awalnya kedua masyarakat Dayak (Bakati dan Bananna) yang tinggal di perbatasan bahasa mereka tersebut, masih memakai bahasanya masing-masing, namun lama-kelamaan dalam interaksi mereka, ada orang bakati yang mulai memakai sebagian istilah dari bahasa Bannana, demikian juga sebaliknya ada orang Bannana yang memakai sebagian istilah dari bahasa bakati dalam percakapan mereka, hingga akhirnya sampai pada generasi yang dilahirkan dari perkawinan kedua subsuku Dayak itu yang memakai bahasa yang merupakan pencampuran kedua bahasa orang tua-orang tua mereka, dan bahasa itu akhirnya dikenal dengan sebutan baNADU, dan seiring bertambahnya waktu, lama-kelamaan kata “NA” berubah menjadi “NYA”, sehingga menjadi NYADU. Bahasa Banyadu inilah yang akhirnya digunakan oleh anak cucu puak neng Lubis, kerabat neng Jamakng yang pindah meninggalkan daerah gunung Bawakng ke daerah gunung Keongkandang. Dalam perjalanan ke daerah gunung keongkandang di daerah kabupaten sekadau sekanrang ini, ne' lubis tidak melanjutkan perjalanan, beliau kemudian menetap di daerah hulu sungai yang kelak disebut sungai Banyuke. Ne’ Lubis dengan istrinya yang bernama Ne’ Lumin melahirkan Jonto, Lanang, Kabeng, Ruranta, Mareng, Bangkina dan Ganggah. Mereka inilah nenek moyang orang Banyadu. Oleh karena Ganggah banyak mempunyai pengetahuan ilmu gaib dan sakti, dia lalu diangkat menjadi raja dengan Gelar Ria (Arya). Neng Ganggah inilah Raja pertama masyarakat Dayak di daerah perbatasan antara masyarakat Dayak yang berdialek Bannana dengan masyarakat Dayak yang berdialek Bakati, yang pencampuran kedua bahasa itu kemudian membentuk bahasa baru yang disebut bahasa Banyadu.
Pada awalnya daerah penyebaran orang Banyadu terdapat di daerah hulu sungai Banyuke (kecamatan Banyuke Hulu kab. Landak kalbar sekarang). orang Banyadu bermukim di Bandung (Bannokng) Banyuke dan kampung-kampung satelitnya seperti Samade, alam, pentek, dan lain-lain, daerah ini merupakan daerah kekuasaan Banua (Kerajaan) Satona yang pusat kerajaannya (Banuanya) di BANNOKNG (Baca: Bandong, untuk anda yang tidak bias logat Dayak) Banyuke, kata Bannokng atau bandong ini dalam bahasa suku Jawa dan Sunda di sebut Bandung. Bannokng atau bandong alias bandung bermakna sebagai kampung besar atau kota yang menjadi pusat daerah kesatuan adat atau pusat pemerintahan (Kerajaan) dari suatu daerah. Bandung Banyuke ini terletak di bagian hulu sungai yang mengalir di daerah yang mengalir di daerah itu, kemudian Sungai tersebut di beri nama sama dengan nama Bandung pusat pemerintahan masyarakat Dayak Banyadu, yaitu sungai Banyuke. Kerajaan Dayak Banyadu dahulu pernah mengalami kejayaan, warganya hidup berkecukupan, prajurit-prajurit kayau dari kerajaannya tangguh dan sering di takuti oleh warga Dayak dari subsuku Dayak yang lain. Karena kejayaan yang di alami mereka, akhirnya menimbulkan kecemburuan kerajaan lain dari luar kalimantan, hingga akhirnya kerajaan Dayak banyadu ini di hancurkan oleh serbuan tentara kerajaan Kalingga di pulau jawa.
Berikut contoh bilangan dan kata-kata bahasa Banyadu
ReplyDeleteBilangan:
Asa = satu
Dua = Dua
Taru = Tiga
Ampat = empat
Lima = lima
Inum = enam
Ijog = Tujuh
Mahig = delapan
Pere = sambilan
Butag / puluh= sepuluh
Lajit / sabalas = sebelas
Dua balas = dua belas
Taru balas = Tiga belas
Dst……..
Asi = Siapa
Abak = Kepala
Akal = Akal
Aman = Aman
Adu = Ada
Ammutn (ammun) = Embun
Ayag = Tidak ingin
Anggak = Nggak mau
Akum = Kamu (kepada orang yg lebih tua), Kalian
Akal = akal
Anapm (anam) = Sakit
Anak = Anak
Asog = Besar
Batol = Betul
Banar = Benar
Baoh = Bohong
Baga = Bego
Bangat = Banget / Banyak
Baraseh = Bersih
Bagaeg = becanda
Badakah = Melimpah
Banto = Bantu
Basoh = Kenyang
Barani = Berani
Barage = Bareng / Bersama-sama
Bagayo = Bepergian
Batis = betis
Bukak = Bodoh
Bu’us = Tidur
Buratn (buran) = Bulan
Bunyi = Bunyi
Bingkey = Bingkai
Binyak = Minyak
Botoh = Butuh (kemaluan pria)
Bongkak = Congkak
Bosokng (bosong) = Buncit
Bocor = bocor
Beda = beda
Bela = bela
Bera = Marah
Calikng (Caling) = Bening
Cakap = Cakap
Campur = Campur
Canteg = Cantik
Cacah = tergesa-gesa
Capat = Cepat
Carowet = Pelit
Cacing = cacing
Canteng = canting
Ceo = serupa
Cukup = Cukup
Cuma = Cuma
Dangah = Dengar
Damma = Orang tua
Daput = temu
Dangod = anak muda
Dagu = dagu
Dara = dara
Depa = depa
Depan = depan
Dipa = ular
Dinnikng (Dining) = Dinding
Dihatn (Dihan) = Durian
Dirig = Kita semua
Disah = Turun
Diah = Yang ini
Diko = kepunyaanku
Dimu = Kepunyaanmu
Dene = Kepunyaannya
Dogan = Habitat
Dome = Yang mana?
Dosoth = Gendut, Perut membesar kekenyangan
Dunia = Dunia
Dukun = Dukun
Dutukng (Dutung) = Datang
Gi = dengan
Gila = Gila
Gamat = Erat-erat
Garana = Raksasa
Gasik = cepat banget
Gabung = gabung
Guntur = Guntur
Gula = gula
Guna =guna
Gusikng (Gusing) = Hitam arang
Habis = Habis
Harap = harap
Hate = hati
Hanno = Hari
Hidup = hidup
Hujatn (hujan) = hujan
Hitapm (hitam) = hitam
Iyak = Jangan
Inya = bukan
Ikin = Saya
Isigh = sangat
Ibuh = berbelit=belit
Ikatn (Ikan) = ikan
Jangkah = saat, waktu
Jana = nanti
Japu = gigi
Jangok = leher
Jaii = Apa?
Jakap = Besok
Janji = janji
Jantu = Jatuh
Jatah = jatah
Jaji = Jadi
Jumalah = Jumlah
Jarikng (Jaring) = Jengkol, Jaring
Jara = Jera
Jaraa = Sukar
Juga/Uga = Juga
Tambahannya:
ReplyDeleteKona = sebentar lagi
Kodeg = Apalagi
Kiah ! = Kesini
Kasu = Anjing
Kadu = Jika, Kalau
Kajakng (kajang) = cepat!
Kaja = kaki
Kantut = kentut
Kana = kena
Ka = ke, di
Kadome = ke yang mana?
Kadiah = Kesini/ ke yang ini
Kabiz = mati
Karikng (Karing) = kering
Karuh = keruh
Kalapm (kalam) = Dini hari
Karoyot = keriput
Karapm (Karam) = Karam
Kempot = Penakut
Keba = kiri
Kesah = Kisah
Kira = kira
Kirim = Kirim
Kilat = Kilat
Kina? = gimana?
Kuat = kuat
Kucha = Maki, memaki
Kurit = Kulit
Kuning = kuning
Kurang = kurang
Kurap = kurap
Kupa = kenang
Layu = layu
Lamah = lemah
Latih = letih
Lalat = lalat
Latah = latah
Lambat = lambat
Lome? = bagaimana?
Lelang = lelang
Legoh = Beruang
Matig = sekarang
Matatn (matan) = buang
Matu = mata
Mabok = mabuk
Madapm (madam) = Busuk
Makeg = Buang air besar
Mansikng (Mansing) = pesing / Pipis
Munseeg =Nangis
Murag = nanam
Mudah = mudah
Murah = masuk , Murah
Munyung = duduk
Mulakng (mulang) = Pulang kembali / berbalik kembali
Minsakng (minsang) = bawa
Migakng (migang) = Megang
Milakng (milang) = Tiap
Mendah = Sama saja
Moncol = Muncul
Molot = Mulut
Ngiak = memakai
Ngasu = berburu
Ngarap = salak anjing
Ngarum = Malam
Ngansia = Makin
Nabatn (naban) = membawa
Nabog = Melewati, melalui
Nabo = Naga
Na = Di (perintah)
Nagur =negur
Namfaru = Memperhatikan
Nelek = Nilik/ melihat
Ngeno = Melihat / melirik
Nyarekng (Nyareng) = Nyaring
Nyarong = Kerasukan
Notok = mendatangi suatu tempat
Ome = Mana
Oncek = Uncap / puncak
Onok = Pendek
Obah = Ubah
Oreg = pulang
Paga = pagar
Patut = patut
Parap = nabrak
Parupuh = sampah
Panting = penting
Paki = kemaluan wanita
Patok = patuk, patok
Pantas = pantas
Pancar = pancar
Pacul = sumpah serapah
Pancolek = penculik
Rasa = rasa
Rami = ramai
Ragum = tang
Rayakng (Rayang) = Liur
Rajin = rajin
Ranyo = Ratu
Raya = raya
Rantak = Rentak, koyak
Repo = bahagia
Reto = Rindu
Rusak = rusak
Rugi = Rugi
Rungan = dibawah
Rompog = Rumpun
Robah = rubah. Merubah
Talino = manusia
Taburey = Terburai
Tatugo = Tertegun
Tarutn (tarun) = alam dunia, ketelan tak sengaja
Tarinak = Topi
Tana = tanah
Tigag = Tingkatan/ generasi
Tikar = Tikar
Tikam = Tikam
Titip = titip
Tinyak = tinjak
Timang = timang
Tukur = merasa malas
Turakng (Turang) = Tulang
Tumpuk = Tumpuk
Tumukng (tumung) = Diatas sesuatu
Turah = telur
Tumpi = Kue
Unseeg = Tangisan
Utah = untah
Uman = Makan
Ubatn (Uban) = uban
Ulat = ulat