Bahasa Kutai Dialek Kota Bangun

  Bahasa Kutai   -   Bahasa Kutai Dialek Kota Bangun  


Bahasa Kutai, adalah berdasarkan morfologi penuturannya, terdapat beberapa dialek dalam bahasa Kutai yang umum dijumpai saat ini, yaitu :
1. dialek Tenggarong (umum, sudah agak modern karena bercampur / dipengaruhi akan bahasa indonesia).
2. dialek Kota Bangun,
3. dialek Muara Muntai,
4. dialek Muara Kaman,
5. dialek Muara Ancalong.
Bahasa Kutai yang kita paparkan disini adalah Bahasa Kutai Dialek Kota Bangun. Bahasa Kutai dialek Kota Bangun disebut juga sebagai Bahasa Kutai Hulu.

Berikut kamus sederhana Bahasa Kutai Dialek Kota Bangun.
ada ade
adik adek
air - ranam (air), berenam (ber-air), 
- ranam mata (air mata), peranaman mata (mata ber-air)

- ranam kameh / hereng (air kencing)
alot kattul
aku aku, nyawa
ambil - alak (ambil)
- kabbet (pungut)
- jeput (mengambil/memungut dengan ujung-ujung jari)
- mehonjo (gerakan berusaha  mengambil/menggapai sesuatu yg tinggi/jauh)
- puttik (memungut, petik,,.. "angkat" contoh: putikki ampek! artinya angkat jemuran!)
- meraup
anak Anak, ngkanak (anak-anak)
anak kecil Kanak halus
angkat angkit
anjing koyok
apa Apa
api api
asik asek
ayam manok
ayam hutan manok sakan
babi beii
baca / membaca beca / meca
bagaimana tagek-apa, tagek-mana, cemapa, cemana
baju beju
bakar/membakar - tunu (bakar), nunu (membakar), Ketunuan (kebakaran)
- cocol (bakar)
- mumpun (mngumpulkan sampah2 kayu dsb. lalu dibakar)
- nimbun (menyalakan api, contoh; nimbun obor, menyalakan obor)
- beretus (membakar ikan), jukut beretus (ikan bakar)
bangun mingat
banjir lalap
bantu tulung, nulungi (membantu), betulungan (saling membantu)
baring bering
bapak bepak
belakang blekang, dudi, buritan
belum belum
benar beneh, bujjur
beol behera
berangkat tulak
bercanda Begeden
berapa berepa
beri / serah beri / ancung
bersetubuh be-kanyek, be-saki, be-jentan (untuk binatang)
besar pore, besek (menyatakan ukuran/sebesar=besek)
besi, baja wasi, waje
besok mpagi
betis tloran, kloran
bibir beber
bicara ncarang / ngabeb / ngecaca
bikin / buat polah / molah
bingung kammak
bodoh hali, bodo
bohong jinaka, naka
boleh kawa
bosan / lelah kepai
bukan lain
busuk bonto
cabe / lombok / sambal cabe, pirik cabe (sambal ulekan), sanga cabe (sambal goreng)
cacing kereme
canda geden/begeden, gurau/begurawan
capek lohai (capek dalam arti letih), kepai (capek dalam arti bosan)
celana slawar
cengeng berres
cepat ancap
coba Tarai, cobe
cuci Tappas, besoh
curiga meramma
dagu jengking
danau kanohan
dangkal tuhur
dapur jorok
datang detang,   #datang tak diundang = nyerawen
dayung ollah, ngollah (mendayung)
dekat parak
dengan kan
depan hadepan, muka’, luan
dia iye
dimana mana
dingin callap
disana / disitu saneh / sittu
dompet kappek
dungu krongo
durian drien
elang bunia, benaul
enak nyaman
enek / gak nafsu nyalor (enek), sampul (sudah gak nafsu lagi)
garuk gogot, geges
gendong ambek
gerimis renes
geser esot, geser
gigit - geropang
- gigit,
- papak/mapak (menggigit sesuatu yg keras)
- gius
- ngenyai (mengunyah)
goreng sanga
goyang goyak, inggut
hamil ngidem
handuk tuala
hari hari / ari
hati hati
hati-hati / awas jege, jege yoh
hujan - hujen (hujan), renes (gerimis), hujen tapas (hujan lebat)
- tias (hujan sudah reda)
ibu ame, demmek, mamak
ikan jukut
ikan asap salai
ikan asin pije
ikan bakar Jukut bretus
ikut umpat
ingat ingat
injak tijek, tinjek, jejjek
itu tu, ngia, ngintu
iya au , he’e~, ho’o~
jahe lia
jahil (suka iseng) jelek   #menjahili = njelekki
jalan jelan, nonjek (berjalan kaki)
jangan ntik
jari jerigi
jauh jeuh
juga jugge, ge, gin
juriat/keturunan purus
kabar haber
kain kain, ampek
kakak kakak
kakek anek laki
kaki betis
kaki gajah (penyakit) behuntut
kalau amun, mun
kalian kitta
kamu kauu, kula, kitta (u/ yg lebih tua)
kanan kanan
kecil halus, kucit
kejar uyung, umbe
kelereng gulik
keluar kluar
keluarga kula / kluarge
kemana mana, pagimana
kemarin mari, marintu
kembar gember
kemiri prijek
kenapa nuapa
kerbau krabbeu
kiri kiwa
kita etam
koreng kuris, kropeng
kotor mrotak, kolot, kohap, kodel
kuali sogon
kucing koceng
kukus sumap
kunyah / mengunyah kenyai /  ngenyai
kupas kopek, pese (mengupas dgn pisau)
kurus koros, rengkeng
labu lauu
ladang Huma, behuma (berladang)
lahir lahir, berenak (melahirkan)
laju sorong, mlasit, laju
lama lawas, jenang
lari / berlari bluncat
lele/ ikan lele kalli, panang
lempar tabek, ambung (melempar ke atas)
lengket jekat, krepet
lepas / melepas lapi / mlapi
liar  lias
lihat , melihat - telek , nelek (melihat), nde nelek (tidak melihat)
- tenong, Nenongi (menatap), betenongan (saling bertatapan)
- crangat, Ncrangati (melihat, mengarahkan wajah ke sesuatu yang ingin dilihat, dalam artian fokus pada objek)
loncat blencok
lupa pipat
lutut litut
makan - makan, mekko (sarapan)
- bentas/mentas, rojek/mrojek, majoh (bahasa kasarnya)
- nyongam (gerakan mulut memakan; memasukan makanan ke mulut)
- melangok (menelan bulat-bulat)
malas milai, kaccut, wadei
mampu kehe
mancing mappas
mandi mandi
manja monjek
marah mose
masuk tama
mata mata
mati mati, ninggel, joleh
mau handek
meleleh mole
melorot te’oloi
menoleh mlengah
menyeberang nyumerang
merah habeng
merajuk sola
mereka side, hide
merenung merangot
merica sahang
milir behenyut
minum  minum, logoh (bahasa kasarnya)
- naggok (meneguk).
- mehirup (meminum dgn diseruput)
- melangok (menelan bulat-bulat)
miring mereng
monyet kode
mulut sungut ,   #gerakan membuka mulut dgn lebar = mrongap
nama nama
nenek anek bini
ngantuk ngantok
ngejek / ngolok ngacak, meholot
ngesot kesor
ngidam peliuran
ngomel beran
nguap ngoap
nyasar sasat
obat uwat
ompong rompong
orang urang
pagi hambet
pamali tuhing
paman busu, tua (yg lebih tua dari bpk/ibu kita)
panas marrang / lattat
panci cangkok, kenceng (panci untuk memasak nasi)
panu panau
parah parah, Mahut (terlalu), behas (sangat sekarat penyakit / terlalu berlebihan)
pegang koyot, jewat
pelan - onyot/beronyot, gemat/begemat/begematan
- kelelet (lambat sekali, Lalai)
peluk ragep
pepes pais
perahu gubeng
pergi paggi
pernah suah, mrasa
pingsan siup . tanjel
piring pinggen
pisau lading, pisau (pisau untuk meraut n mengukir), lobok
pohon puhun
pondok pondok, lappau
potong potok, tattak
pukul - jegur (dgn kepalan tgn)
- tapek (dgn telapak tangan atau dgn benda yg pipih, contoh; dgn raket atau bed)
- papal (kebanyakan dgn benda, contoh; dgn balok kayu)
- habbes (dgn benda yg tidak keras, contoh; dgn kain sarung)
  - lepat (dgn benda, seperti gerakan mencambuk)
- hampas/mehampas (menghempas), behempas (berhempas)
- sontol (memukul bagian atas kepala dgn kepalan tangan)
- catok/ncatok (memukul bagian atas kepala dgn kepalan tangan)
pulang mullang, belik (kembali)
pusing ngalu
putar / berputar putar, pusing (berputar seperti gasing)
putus paget
rindu / kangen jonok, breii (rindu yg berlebihan)
robek carek, rabit, rantas (jahitan yg robek)
roboh loros
rumah rumah
rusak / hancur - rusak, hancur
- blerai (rusak menjadi berhamburan)
- tebo
- pira (isi buah yg dirusak hama)
- mayan (singkong yg sudah tidak segar; rusak)
- bonto (busuk)
sampah rotok (sampah-sampah kecil)
sampai sampai,  matan, hantan, hinggen
santan patau,  sayur bersantan = gengan blemmak
sarapan mekko (kata dasarnya “bekko”)
sarung tajung
sebentar setumat, tumat
selesai pupus
selimut kumut
sembunyi pukung
sempat hawat
sendok sodo
seperti tagek, mrupa
sering nongkai, dedes
siang tangahari
siapa sapa
singkong jebeu, hubbi kayu
sore merian, sirap
sudah lah
suka ingin
sungai sungai, luah (anak sungai)
sunyi / sepi siok, seniap
surut / dangkal tuhur
susah / sulit / sukar jereh, perehan (kesulitan), piasat (kewalahan)
sutil penyogor
tabrak rumpak
takut takut, gaer/geer
taruh/taroh andek, lentak, taroh
tau tahu
tawa / ketawa tawa, nyeregeh, nyeremot (senyum)
tega ruttus
telinga Telinga / kelinga
telur tigu
teman kawan
tepung glepung
terasi blecan
terbang trabbeng
teriak mrahung, mriak, mrageng
terkejut tekelijik
terlanjur copa
terlalu teralu/teraluan, mahut beneh,
terik(panas terik) langat
tidak , tidak ada inde , nade
tidak karuan nde keruan, nde ngruan, nde pokan
tidak usah nyugge, nde usah, ntik gin
tidur tidur, ndeloh (tidur di sore hari)
tombak - pujek (tombak mata pipih dan lonjong; untuk berburu dll.)
- serapang (tombak mata tiga)
- tiruk (tombak runcing)
- breyang (tombak untuk menangkap buaya)
ular taddung
untuk kan, cager
wajah muha
yang ye

Banyak istilah dalam Bahasa Kutai Kota Bangun, sulit diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Dan ada beberapa kata-kata hiasan kalimat yang apabila digunakan pada kalimat-kalimat tertentu akan memiliki arti yang berbeda. Dengan nada bicara yang berbeda juga dapat menimbulkan arti yang berbeda.
Beberapa kata yg merupakan hiasan-hiasan kalimat dalam percakapan Bahasa Kutai Kota Bangun. Seperti;
Kata “hak”, “leh”, “lang”, “gin” (kata-kata ini semacam penegasan dalam kalimat).

contoh:
- “makan hak” artinya “makan saja” (kalimat perintah)
- “alak hak tu di atas lemari” artinya “silahkan ambil saja di atas lemari” (kalimat perintah), kebanyakan “hak” di gunakan dalam kalimat yg mengandung perintah, sedangkan “leh” merupakan hiasan kalimat.

- “apa lang..?” artinya “memangnya kenapa?” ( kata “lang” dalam kalimat ini mengadung “pertanyaan”)
- “kau lang nde mau..” artinya “kamu sih gak mau” (kata “lang” dalam kalimat ini semacam penegasan; “sih”)
- “beneh lang?” artinya “betulan kah?” ( kata “lang” dalam kalimat ini mengadung “pertanyaan”)

- “aku gin” artinya “aku juga”
- “aku gin mia ge” artinya “aku juga seperti itu” ( kata “gin” dalam kalimat ini mengandung arti “juga”)
- “nde usah gin” artinya “tidak usah aja” (kata “gin” dalam kalimat ini mengandung perintah)

Kata “LOPAT”
kata “lopat” digunakan seperti kata “astaga” dalam Bahasa Indonesia. Dalam Bahasa Kutai di sebut “telet”/”betelet”.
“telet” sendiri ada beberapa macam, seperti:
- lopat
- opat
- lopay
- opay
- lopet
- opet
- loset
- lokos


sumber diolah dari :
- kutaihulu.blogspot.com

id.wikipedia.org

No comments:

Post a Comment